Rintihan Malam Berkabut

Monday, April 30, 2012

   Malam ini sepi. Tanpa kehadiranmu, jurang terasa dangkal, laut berwarna hitam, mimpi terasa hambar. Kalau kamu lihat awan diatas sana, lihatlah. Mereka sekarang tak berbentuk lagi. Tidak seperti dulu saat matahari menyinari bumi. Hariku terasa hampa semenjak menjauhnya dirimu, duniaku terpecah belah ketika ku tau aku tak dihatimu. Anganku terasa jauh saat Tuhan merubah semua mimpiku untuk memilikimu. Salju dan hujan masih turun bersama, tidak seperti kita. Kita hanya bersama saat malam tiba, saat semuanya sudah terlelap, saat bintang mulai pancarkan sinarnya.

   Tuhan memerintahkan Malaikatnya untuk memaksa aku mencabut panah ini. Tapi, aku tahan. Aku tak mau merasakan sakitnya cabutan panah ini. Aku tak mau merasakan luka akibat panah ini, aku masih bertahan dengan panah ini. Seandainya saja Malaikat tau, bagaimana cara mencabut cinta yang sudah tertanam dalam ini keatas permukaan tanpa meninggalkan lubang ditanah tersebut. Mungkin sekarang aku tidak segundah ini. Mungkin pelangi akan selalu mewarnai hidup ini. Tapi sekali lagi, ini hanya sebuah kemungkinan. Kenyataanya, pelangi tidak akan muncul tanpa diawali hujan. Hati aku tidak akan bahagia tanpa diawali pertemuan denganmu. Malamku tidak akan sehebat ini tanpa kehadiran mimpimu.

   Ketika aku masuk kedalam kamarku. Aku melihat gambar yang berada didalam lemariku. Disana ada kamu, ada kamu sedang tersenyum manis memandangku. Aku selalu berdoa kepada Tuhan, suatu saat nanti kamu bisa melihat aku seperti aku melihat kamu sekarang. Aku percaya Tuhan mendengar semua omonganku. Jikalau doaku tidak kabuli oleh Tuhan, pasti Tuhan memiliki rencana yang lebih baik untuk aku.


   Sekarang, ada seekor kupu-kupu cantik dihalaman rumahku. Dia begitu indah bak suara air hujan yang merintih kebahagiaan. Namun, semuanya menghilang ketika bayangmu sepintas melewati ingatanku. Sekuat tenagaku untuk mengusirnya, namun kekuatanku tidak melebihi cintaku kepadamu. Air laut mulai pudar rasanya, seperti rahasia hidupku, yang semakin hari, semakin terbukti kalau aku benar-benar tidak bisa melupakanmu.

   Cinta… merubah pemikiran manusia menjadi tak berlogika. Cinta… merubah seluruh jagad raya menjadi satu. Cinta… membuat aku lupa akan kekuatan Tuhan. Kini aku bersyukur, karna matamu mulai memancarkan sinarnya walau tanpa kehadiranku. Bibirmu mulai melengkung manis tanpa leluconku. Aku yakin, kini pelangi tidak akan berbelok lagi, ketika dilihat olehmu. Aku yakin jalanmu kini sudah tepat. Kini hidup kita bagaikan matahari dan bulan. Mereka tidak bisa bersatu, namun mereka sangat berguna bagi kehidupan manusia. Kita sama, kita tidak bisa bersatu, namun kita tau betul akan takdir Tuhan.

    Harapan jauh dari kenyataan, lukisan indah berubah jadi abstrak. Jalan pikirmu kini berbeda dengan yang dulu. Aku terima, namun aku harap cinta kamu tak berubah seperti sekarang. Selamat tinggal, aku harap waktu akan mempertemukan kita lagi…… Loving you all as always.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe