Hal-hal Yang Sering Kita Temukan Ketika di Warteg

Tuesday, August 20, 2013

Semenjak kuliah, level tempat makan gue menurun. Zaman SMP, ketika gue sekolah di Al-Azhar (yang notabenenya orang-orang yang punya materi lebih) memaksa gue untuk menyeimbangkan level mereka. Lalu beranjak ke SMA. Ketika itu gue sekolah di SMAN 35, disitulah gue mulai di doktrin dengan yang namanya ngumpul-ngumpul di Warteg. Zaman gue SMA itu, lagi zaman-zamannya geng-gengan. Asal kalian tau, gue ini dulunya anak geng. Mungkin gue satu-satunya anak geng yang paling cupu. Tampang gue emang enggak ada serem-seremnya buat bikin takut orang. Dan gue juga satu-satunya anak geng yang enggak di kenal sama anggota geng lainnya. Mungkin karena gue jarang ngumpul. Zaman SMA waktu pulang sekolah gue lebih banyak di tempat les ketimbang ngumpul-ngumpul bareng temen-temen.


SMA adalah awal gue menyukai makan di Warteg. Makan disana tuh murah, kenyang dan yang paling asik adalah bisa kasbon (baca: ngutang). Semenjak SMA, tiap belum makan ketika jam waktu pulang sekolah. Gue sempetin diri untuk mampir ke Warteg deket sekolah gue. Lumayan 5 ribu bisa dapet kikil. Gue bawa pulang kerumah makan pake nasi rumah. Kenapa level makan gue tiap naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi malah menurun ? Karena satu, gue ingin hemat. Dengan hemat, lo bisa jajanin gebetan lo dan itu bisa menaikkan derajat lo di mata gebetan lo. Dengan hemat, lo bisa punya pegangan untuk keadaan darurat. Dan itulah sebabnya gue lebih suka makan di Warteg ketimbang di restoran mahal.

Ketika naik ke level pendidikan yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Gue makin suka makan di Warteg. Logika gue begini. Semakin tinggi level pendidikan seseorang, semakin tinggi pula rasa gengsi yang ia miliki. Kebetulan, gue kuliah di universitas swasta. Yang dimana cabe-cabeannya untuk mau di modusin harus ngeluarin modal yang lumayan besar. Mau enggak mau, gue kudu hemat. Gara-gara sering makan di Warteg. Skill gue untuk menebak harga makanan yang gue pesen di Warteg bisa mencapai 80%. Gue cukup memejamkan mata kurang lebih 3 detik, lalu langsung menebak harga makanan tersebut. Dan BOOM !!! Tebakan gue tepat. Itu udah jadi bakat gue sejak lahir. Karena udah expert di bidang Warteg. Gue jadi mengetahui hal-hal yang sering ditemukan saat di Warteg. Apakah itu ? Cekidot !!!

1.   Gaya Makan



Gaya makan ini salah satu ciri khas di kalangan per-Wateg-kan. Khususnya di Warteg-warteg yang konsumennya kebanyakan supir truk atau kuli bangunan. Tapi Warteg yang letaknya ada di perkotaan. Jarang nemuin orang yang makan di Warteg dengan menaikan kaki satunya seperti di gambar. Bahagialah kalian yang makan di Warteg perkotaan, karena bau makanan kalian tidak tercampur dengan bau kaki mereka.

2.   Ngerokok




Pasti lo sering nemuin orang-orang yang sehabis makan langsung ngerokok. Yap, kejadian ini sering ditemukan saat lo berada di Warteg. Kenapa ? Karena jarang banget Warteg yang pake AC (Air Conditioner). Jadi enggak ada larangan untuk mereka yang perokok.

3.  Touch Screen



Zaman semakin modern. Enggak mungkin lo gatau istilah Touch Screen. Menurut penelitian, handphone Touchscreen itu terinspirasi dari Warteg. Mungkin bisa dikatakan pencipta teknologi Touchscreen ditemukan oleh orang Indonesia. Menyentuh kaca adalah hal yang paling sering ditemukan di Warteg. Bahkan lo juga pernah ngelakuin ini. Dengan menyentuh kaca yang dimana maksudnya pengin memilih makanan yang kita makan dengan cara menyentuh kaca. Maka dengan secara otomatis makanan yang kita Touch dengan sendirinya akan menjadi makanan kita nanti. Luar biasa....

4.  Kucing



Siapa sih yang enggak tau binatang lucu satu ini. Binatang satu ini sering banget kita temuin saat di Warteg. Ya... Kucing. Kucing Warteg ini adalah Kucing yang paling sabar dan kasihan. Kenapa ? Mereka selalu menunggu kita saat kita makan. Berharap kita menyisakan makanan untuk mereka. Itupun kalau manusianya punya hati. Tapi, enggak sedikit manusia-manusia yang enggak punya rasa ego tinggi. Ketika kucing Warteg dateng. Mereka malah mengusirnya. Berharap bisa menghabiskan makanan itu sendirian tanpa ada yang mengganggu. Kasihan Kucing Warteg :(


5.   Pintu



Hal terkahir yang sering kita temukan saat di Warteg adalah pintu. Yap, entah siapa arsitektur Warteg pertama yang menciptakan Warteg menjadi dua pintu yang terpisahkan dengan jendela yang dimana tiap dibawah jendela terdapat tulisan “WARTEG” beserta nama pemiliknya. Coba perhatiin deh. Warteg aja pintunya sepasang, masa kalian kalah sama pintu Warteg ? #upss :P Tapi sampe sekarang, gue enggak ngerti maksud arsitektur Warteg tersebut. Kenapa mereka menciptakan 2 pintu yang terpisah ? Entahlah.... Nah dibawah adalah koleksi foto-foto Warteg  yang memiliki pintu sepasang.






Nah, begitulah hasil survei gue tentang Warteg. Mungkin kalian punya beberapa fakta lagi tentang Warteg. Jadikan itu sebagai pengalaman yang paling berharga. Karena masih banyak orang-orang yang belum bisa menikmati Warteg... HIDUP WARTEG !!!

You Might Also Like

0 comments

Subscribe