Surat Kecil untuk Jacky

Wednesday, March 14, 2012

Dear Jacky,
  
   Aku (Romy. 17 tahun. Anak betawi tapi enggak asli), masih mengingat dirimu Jacky (Kucing kampung. 4 tahun. Jantan, kelakuan maling tingkat kelurahan kebon jeruk). Aku rindu kamu, aku kangen kamu.

   Aku ingat waktu kita mengerjakan aktifitas bersama. Waktu itu aku mengajak kamu untuk lari pagi, dan aku baru menyadari kalau kamu itu bukan anjing yang bisa diajak lari pagi. Akhirnya, aku terpaksa untuk lari pagi sendirian. Aku juga ingat ketika kamu membuat aku kesal. Kamu nekat nyemplung ke akuarium demi memakan ikan lohan ayahku. Ayahku mempunyai dua ekor ikan lohan, yang satu kamu gigit hingga pertumpahan darah terjadi, dan yang satu lagi berhasil melarikan diri ke filter akuarium. Namun pelarian tersebut malah mengantarkan kematian. Ikan lohan ayahku yang satu lagi mati mengenaskan di filter akuarium. Sedangkan kamu malah senang karena nafsu pembunuhmu telah terpenuhi.

   Aku ingat betul tempat tidurmu. Kamu suka sekali tidur di kolong meja makan. Karena, ketika nenekku meleng dengan masakanya, kamu bisa langsung mencuri masakan nenekku. Padahal, kamu sudah diberi fasilitas lebih di keluarga aku. Kamu bebas tidur di kamar mana pun, kamu bebas mandi bareng siapa pun, dan kamu bebas tidur bareng dengan siapa pun. Tapi kenapa ? kenapa kamu masih saja berbuat nakal ?

   Aku masih menyimpan kenangan kita. Ketika kita bercanda bersama. Waktu itu, kita menonton bersama acara Ngelaba, yang dilakoni oleh Eko Patrio yang kini jadi anggota DPR, lalu Parto Patrio, yang kini tetap menjadi Parto Patrio, dan yang terakhir Akri Patrio, yang kini sudah kembali ke jalan yang benar (re: uztad). Disaat itu, mereka bertiga bertingkah lucu, sehingga membuat aku tertawa. Entah kamu mengerti atau tidak jalan cerita lawakan tersebut, soalnya aku lihat, kamu diam saja disamping aku. Aku mengira, kamu tidak suka acara Ngelaba. Akhirnya aku ganti channel tv yang berada di depanku, aku ganti Animal Planet. Di acara tersebut, ada seekor kucing yang tersesat, dan banyak orang yang ingin menyelamatkanya. Aku melihat kamu dari samping, kok kamu jadi sok ngerti yaaa… setelah itu aku matiin aja tvnya.

   Aku sampai sekarang masih ingat, waktu pertama kali kita bertemu. Aku sedang duduk di teras rumahku, lalu ku melihat ada tenda biru, di hiasi indahnya jalur kuning, hati bertanya pernikahan siapa. Tanpa undangan, dirimu masuk rumahku. Tanpa putusan dirimu dekati aku. Tanpa bicara kau buat ku terpana. Tanpa berdosa kau ku jadikan binatang peliharaanku. Disaat pertemuan kita, aku merasa seperti lagunya Desi Ratnasari – Tenda Biru.

   Disaat indahnya hidup kita berdua. Dating sebuah masalah yang begitu besar antara kamu dan mamahku. Emang jiwa kamu yang kucing kampungan, atau mungkin kamu sedang khilaf, atau kamu memang kesal dengan mamahku. Kamu tiba-tiba meng”eek”kan kasur mamahku. Mamahku terpancing emosinya karena kelakuan kamu yang kurang sopan santun. Aku melihat kamu dimarahi oleh mamahku, di cacimaki oleh mamahku. Aku tau perasaan kamu waktu itu seperti apa. Tapi apa boleh buat, aku tidak bisa membantu kamu melebihi kemampuan yang aku punya. Mamahku bilang ke aku “Romy !!! pokoknya mamah enggak seneng kamu melihara kucing kampungan itu !!!. nada marah. “Lah kenapa mah ?”. pura-pura enggak tau. “Liat kasur mamah ada eeknya kucing kampungan itu”. Nunjuk ke aku.

   Karena aku enggak mau tragedy Malin Kundang terulang kembali lagi. Akhirnya aku nurut perkataan mamahku. Aku… aku membuang kamu Jacky. Aku dan ayahku mempersiapkan semuanya. Mengambil kardus bekas dari gudang, kardusnya sudah aku lubangi untuk kamu bernapas. Aku masukan kamu ke dalam kardus itu, aku terenyuh melihat kamu pasrah ketika aku memasukan kamu ke dalam kardus. Sepertinya kamu menyadari kalau kamu itu salah. Tapi apa boleh buat, aku tidak bisa melawan orangtua ku. Aku dan ayahku memasuki mobil, dan kamu aku taruh di bagasi belakang. Ayahku mencari tempat yang asing, agar kamu tidak kembali lagi ke dalam rumah. Sampailah kita bertiga di daerah Rawa Belong. Aku meletakan kamu di pinggir jalan. Kepala kamu keluar dari kardus tersebut. Aku melihat kamu, kamu melihat aku. Rasanya berat banget buat ninggalin kamu.

   Sesampainya di rumah, mamahku terlihat bahagia, mungkin kalau di film-film. Dia sedang ngomong dalam hati. Dengan muka yang judes, bibir senyum setengah, alis naik satu, kepalanya goyang-goyang. Tapi mamahku enggak tau perasaan ku seperti apa.

   Aku harap kamu baca surat kecil ini. Aku ingin meminta maaf sebelumnya sama kamu. Karena aku telah membuang kamu. Aku juga dengan berat hati harus mencari pengganti kamu. Aku sedang ngumpulin uang untuk membeli kucing yang baru. Maafkan aku Jacky, karena semua itu aku lakukan agar aku punya pengganti kamu.

    Ada sedikit opini buat kamu Jack.

J  = Jacky namanya
A = Anak kampung sebelah musuhnya
C = Culun mukanya
K = Kampunganya enggak ketolongan
Y = Yah.. itulah JACKY

  

You Might Also Like

8 comments

  1. Gue juga punya kucing, namanya Baron
    B : Baron namanya
    A : Ada pacarnya
    R : Romantis sikapnya
    O : Orangnya putih
    N : Nama nya Akbar
    hahaha kidding :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha seandainya gue masih punya kucing, mungkin kalo kucing lo cowok bisa jadi sodara kucing gue, atau kalo cewek bisa kita jodohin

      Delete
  2. wow haha turut berduka ya :(

    ReplyDelete
  3. ini mah surat besar bang, panjang beud .-. turut berduka cinta yaah u,u

    ReplyDelete

Subscribe